Jihad Islam Ancam Mengebom pusat Negara Israel – Kelompok Jihad Islam akan mengebom pusat negara Israel dengan senjata tercanggihnya. Ancaman itu terkuak setelah pasukan Zionis menangkap komandan senior kelompok tersebut. Meski begitu, Militer Israel bersiap untuk serang balik di dekat perbatasan dengan Gaza.
Ancaman itu dilontarkan setelah pasukan Zionis menangkap komandan senior kelompok tersebut. Ancaman itu disampaikan langsung oleh Khaled al-Batsh, kepala politbiro Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza. Ia mengatakan kepada The Media Line bahwa Israel tengah berada di bawah ancaman organisasinya.
“Kami memiliki hak untuk mengebom Israel dengan senjata kami yang paling canggih, dan membuat penjajah membayar harga yang mahal,” ungkapnya.
“Kami tidak akan puas menyerang di sekitar Gaza, tetapi kami akan mengebom pusat yang disebut Negara Israel,” sambungnya.
Namun pada hari Jumat (5/8/2022) jet tempur Israel telah membombardir Jalur Gaza, Palestina, menurut militer Zionis menewaskan sekitar 15 orang. Kemudian, Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) membalas dengan menembakkan sekitar 100 roket ke negara Yahudi. Militer Israel mengeklaim bahwa, ada 15 orang yang tewas dalam serangan udara di Gaza. Namun, kalim itu tidak sepenuhnya benar dikarenakan ada anak perempuan yang berusia 5 tahun yang berada di antara mereka yang tewas.
Baca Juga : Erling Haaland Ngebet Ingin Debut di Liga Inggris Sewaktu Man City Hadapi West Ham
Militer Israel mengatakan bahwa serangannya itu bagian dari operasi melawan target di dalam kelompok Jihad Islam Palestina.
Batsh menjelaskan bahwa Jihad Islam Palestina bermaksud untuk membalas penangkapan komandan Tepi Barat-nya, Bassam al-Saadi, pada Senin malam. Batsh juga membantah bahwa Hamas sedang berusaha untuk mencegah Jihad Islam Palestina menyerang Israel.ia juga mengatakan bahwa kontar di antara organisasi sedang berlangsung.
“Jihad Islam Palestina tidak bisa duduk diam dan menyaksikan kejahatan Israel, dan pertumpahan darah Palestina di Tepi Barat dan di Jalur Gaza,” ungkapnya.
“Tidak ada yang mencoba menghentikan kami menggunakan hak kami untuk menghentikan kejahatan Israel,” sambungnya.
Ketegangan ini terjadi pada Senin lalu setelah Israel berhasil menangkap Bassam al-Saadi, pemimpin gerakan Jihad Islam, di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara. Namun pada hari Selasa, Israel mengumumkan berbagai tindakan terhadap Jalur Gaza karena takut akan respon Jihad Islam terhadap penangkapan al-Saadi.