Sandiwara Politik Penundaan Pemilu 2024 – Pemilu sudah tentunya akan terus di lakukan untuk menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara yang lebih baik lagi untuk berkembang dan maju. Presiden Indonesia saat ini adalah Presiden Jokowi. Nyatanya Jokowi ini baru saja membentuk Sumber Daya Air yang juga di pimpin oleh Menteri Koordinator dalam bidang Kemaritiman dan juga Investasi.
Jabatan baru yang telah di berikan kepada Luhut inipun di nilai hanyalah bentuk bagi-bagi kue karena alasannya yang politis. Luhut ini sebelumnya sudah sangatlah ramai di bicarakan di publik setelah mengambil 110 juta warga internet yang menginginkan untuk pemilu 2024 di tunda. Presiden Jokowi pun memberikan teguran kepada menteri yang masih saja berbicara tentang isu penundaan Pemilu 2024 dan juga tidak lupa untuk membahas perpanjangan masa jabatan.
Wacana gagal untuk Luhut
Dalam membahas tentang Luhut, kita dapat menilai bahwa lingkaran Luhut yang mewacana bahwa adanya penundaan dalam pemilu 2024 dan juga mulai untuk memperpanjang masa jabatan presiden, hal ini telah gagal karena tidak mendapatkan sebuah simpati dari publik yang sudah di tetapkan. PDIP juga di anggap telat untuk mengeluarkan pernyataan terkait yang sudah menetapkan sebuah penundaan pemilu 2024.
Ia menyinggung peran elit partai seperti kader PDI perjuangan, sebagai sekretaris kabinet. Pramono di nilai telah berhak untuk memberikan pernyataan tegas terkait sikap presiden. “Bisa dibilang wacana Pak Luhut ini gagal karenan tidak terbukti dan tidak mendapat simpati publik. Pak Luhut juga di belakanganya ada PDIP, sehingga ini semua hanya ‘sandiwara politik’ antara Pak Luhut, Pak Presiden, PDIP, dan Setneg,” kata dia.
Baca Juga : Brasil Memilih Netral dalam Perang Rusia
Melihat kerja Luhut yang semakin berat
Memberikan kursi untuk Ketua Dewan SDA kepada Luhut, maka dengan tugasnya akan sudah akan semakin berat. Padanya nyatanya Luhut sudah mengemban dan semakin banyak jabatan yang di samping posisinya sebagai Menko Maritim dan Investasi.
Dan harus di ketahui juga bahwa Luhut saat ini telah memegang lima jabatan sekaligus yang di antaranya ada Ketua yang menyikapi hal tesebut.
Sudah banyaknya jabatan yang di emban oleh Luhut ini, Tidak akan efektif kinerjanya jika di lakukan karena tugasnya ini cukuplah kompleks.