Warga Cipinang Melayu Kebanjiran Akibat Kali Sunter Meluap – Banjir menggenang permukiman warga di RT 004/RW 004, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Jaktim), malam ini. Banjir di sini disebabkan oleh luapan air dari Kali Sunter.
Ketua RT setempat Nugroho Hasibuan menyebut bahwa air sudah mulai naik sejak pukul 17.00 WIB. Ketinggian air terus bertambah.
“Air naik sih masih lambat, ini ada damkar lagi sedot saluran air buat ngurangin ketinggian (air),” kata Nugroho saat dihubungi pukul 23.45 WIB, Jumat (12/11/2021).
Nugroho menyebut petugas damkar melakukan penyedotan air sejak sekitar pukul 21.00 WIB. Akibat ketinggian terus meningkat, ari pun sudah masuk ke sebagian rumah warga.
“(Air) masuk ke rumah warga sebagian,” ucapnya.
Menurut Nugroho, ketinggian air di wilayahnya masih terus diupayakan tak naik terus. Petugas damkar pun bakal menambah unit untuk melakukan penyedotan air.
“Dari Sunter Hulu ke wilayah nih kurang lebih dua jam baru sampe, kalau Sunter Hulu pergerakannya turun, dua jam kemudian baru surut di wilayah. Damkar upayakan ketinggian (air) diperlambat gitu, jadi masih tambah unit supaya bisa lebih cepet lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, banjir era Anies Baswedan memang lebih cepat surut. Namun, volume airnya lebih besar. Padahal, kata Afif, sepanjang pengamatannya, banjir besar dulu hanya terjadi sekitar empat tahunan sekali, yakni 2007, 2010, 2017.
“Kalau dulu banjir gedenya kayak 4 tahun sekali, 3 tahun sekali. Tapi kalau tahun sekarang setiap tahun jadinya,” kata Afif.
Afif mengatakan, dibanding dulu, dalam beberapa tahun terakhir banjir di Cipinang Melayu lebih cepat surut. Hal ini karena genangan air disedot dan dibuang ke Kalimalang. “Kalau cepat surut, cepat sih. Sekarang soalnya kan disedot,” kata Afif.